SELAMAT DATANG

selamat datang di blog saya..
anda dapat menikmatin blog ini dengan saksama,karena blog ini tidak hanya menampilkan bacaan-bacaan, tapi saya juga mendesainnya dengan gambar2..tidak hanya gambar-gambar tapi anda juga bisa melihat vidio...
terimakasih sebelumnya atas kunjungan anda ke blog saya..semoga anda tidak menyesal setelah mengunjungi blog ini...dan silahkan anda memberi komentar tentang blog ini dibawah...

Kamis, Januari 21

obat generik


Pengertian/Definisi Obat Generik
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya (off patent), sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.

mau hemat tapi cospleng?pilih obat generik..
BERITA - berita-terkini.infogue.com - MEMILIH obat generik dalam upaya mengatasi penyakit berat seperti pembuluh darah dan jantung adalah hal  bijaksana. Dengan memilih obat generik, pasien bisa sembuh dengan biaya lebih murah dan ekonomis.Seperti diungkapkan Prof. Dr. Harmani Kalim SpJP, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita, pemilihan obat generik menjadi hal yang perlu dipertimbangkan pasien penderita penyakit pembuluh darah dan jantung mengingat biaya yang dikeluarkan akan terus berlanjut . Bahkan tak jarang, pasien harus menghentikan pengobatan akibat mahalnya biaya pengobatan.

"Obat untuk penderita jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol memang kebanyakan harus dikonsumsi selama sisa hidup. Apalagi efektivitasnya harus disertai dengan upaya perubahan gaya hidup," ungkapnya dalam  Media Briefing Tinjauan Farmaekonomi : Paradigma Baru terapi Aterosklerosis di Jakarta, Rabu (13/8)  .

Pada pengobatan penyakit pembuluh darah dan jantung, pemilihan obat generik memang cukup menguntungkan. Ia mencontohkan, dari penggunaan jenis obat untuk terapi aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah misalnya, penghematannya dapat mencapai 25 hingga 40 persen.  "Perbedaan harga ini memang penting, tetapi yang lebih penting tentu adalah bahwa obat generiknya sudah melalui melalui uji  kualitas yang baik," imbuhnya.Dalam terapi pengobatan, lanjut Prof Harmani, pasien tentu tak harus selalu membeli obat mahal.  Tetapi dapat memilih obat generik yang terjangkau dan telah memenuhi syarat dan  izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara itu, Prof Dr Arini Setiawati PhD, dari Bagian Farmakologi dan Terapeutik FKUI, mengutarakan salah satu persyaratan BPOM untuk obat generik yang baik adalah harus melalui uji BA-BE (bioavailabilitas dan bioekivalen) yang baik . Bioavailabilitas adalah persentase zat berkhasiat suatu obat yang tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh setelah pemberian obat tersebut dan diukur kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.Sedangkan obat disebut bioekivalen jika mempunyai ekivalensi dalam jumlah dan bentuk sediaan sama dari khasiat serta pada pemberian dengan dosis sama akan menghasilkan bioavailabilitas yang sebanding. "Jadi jika BABE obat generik sudah sama dengan obat paten, maka efek terapeutiknya akan sama," ujar Prof Arini..Ia menambahkan, clopidogrel adalah salah satu obat generik yang telah digunakan luas untuk terapi aterosklerosis. Obat ini kini juga telah diproduksi  oleh PT. Dexa Medica dan dinyatakan lulus uji BABE. Clopidogrel adalah obat yang dibutuhkan penderita penyakit jantung, stroke, serta penyempitan pembuluh darah. Clopidogrel bekerja menghambat ikatan adnosin difosfat (ADP) dengan reseptornya, sehingga menghambat terjadinya agregasi platelet atau penggumpalan darah.



contoh obat generik..
Contoh obat generik yang sering kita lihat: paracetamol, gliserilguaiakolat, dekstrometorfan, difenhidramin, chlorpheniramin maleat, amoksisilin, eritromisin, gentamisin, dan banyak lagi (Jangan-jangan malah terasa begitu asing ya di telinga kita?).
Di pasaran, di samping produk generik, dari bahan generik ini dijual sebagai merk dagang dengan berbagai nama pula. amoksisilin misalnya, katanya lebih dari 100 merk dagang yang ada. Pasti malah lebih sering mendengar merk: Amoxan, Abdimox, Amoxil, Bellamox, Dexymox, Ethimox, Farmoxyl, ...
Contoh yang gampang, kita sudah mengenal sekali CTM (chlorpheniramine maleat), sebagai anti-histamin pada terapi reaksi alergi. Obat ini memiliki efek samping "sedasi" (menimbulkan kantuk). Efek sedasi ini merugikan bagi kualitas hidup penggunanya, sekaligus sering disalah gunakan.

Ilmu pengetahuan mengembangkan anti-histamin generasi kedua, salah satunya adalah cetirizine hydrochloride, dengan efek sedasi minimal dibandingkan CTM (ini salah satu keuntungannya saja, dibandingkan CTM).

Karena relatif masih baru, setahu saya, belum ada produk generiknya (masih dalam masa paten, mungkin hampir/baru saja berakhir). Merk dagangnya untuk pasar Indonesia adalah Ryzen dan Riztec (di negara lain beda-beda merk dagang ini). Di samping tentu menemukan
obat generasi baru itu lebih sulit, karena harus punya beberapa kelebihan dibandingkan obat yang sudah ada. Kalau nggak, ya ngapain pakai obat jenis baru, iya to?

Karena itu, kalau untuk suatu kondisi dokter merekomendasikan pemberian Ryzen, jangan tergesa-gesa menilai "gimana sih dokternya, kan ada CTM yang murah". Mungkin ada pertimbangan lain, dan itu yang sebaiknya kita tahu. Caranya, ya tanya-ken apa?

Di samping temuan baru, bisa juga merk dagang menambahkan kombinasi zat lain untuk memperkuat kerja "bahan generik"nya. Contoh yang gampang, di puskesmas ada ergotamine tartrate untuk terapi migrain (jangan salah dimengerti, obat ini tidak hanya untuk migrain). Pada merk dagangnya ditambahkan caffeine dosis tertentu, untuk memperkuat kerja dari
ergotamine tartrate tersebut. Ada juga obat lain, yang produk merk dagangnya menambahkan zat tertentu agar absorbsinya di saluran cerna lebih maksimal.

(Soal cerita pernak-pernik dibalik caffeine ini juga menarik, tetapi kayaknya rada rumit, malah bikin pusing mungkin ya.)

Ada juga pertimbangan merk dagang untuk memperbaiki kinerja melalui perubahan kemasan obat. Misalnya, pada obat generiknya berbentuk kaplet lepasan tanpa bungkus (tablet berbentuk seperti kapsul). Pada generik berlogo, dibungkus dan ditambahkan salut enterik (mencegah penghancuran oleh asam lambung). Pada merk dagangnya, dibuat sebagai kapsul
bergranul, di samping mencegah penghancuran oleh asam lambung, juga bertujuan pelepasannya lebih merata.

Ada juga yang makin banyak, merk dagang mengemas untuk maksud "SR" (slow-release, atau extended release) agar obat dilepaskan perlahan-lahan. Tujuannya, misalnya cukup minum sekali sehari, tetapi efektifitas bertahan 24 jam. Ini membantu bagi penderita penyakit kronis. Contoh saja, diltiazem hydrochloride obat hipertensi, merk dagangnya dikemas sebagai Herbesser SR (sekedar contoh saja).

Ada juga pertimbangan untuk memperbaiki tingkat keberhasilan pemberian. Dalam hal anak-anak, misalnya obat anti-piretik generik berbentuk sirup dari bahan sirup dasar (syrup simpleks). Pada merk dagangnya, bisa dikemas sebagai syrup berasa buah, beraroma jeruk, agar anak-anak lebih mau minum. Ada juga yang mengemas sebagai drop agar lebih mudah
diberikan dan takarannya lebih terukur (daripada petunjuk "bayi 2-4 bulan 2,5 ml atau setengah sendok teh" misalnya. Ini sekedar contoh lho ya, jangan dipakai pegangan).

Contoh lain, ada bahan generik untuk diteteskan di hidung guna mengencerkan ingus. Obat generiknya berbentuk cairan biasa, sedang merk dagangnya dibuat dalam bentuk drop agar lebih mudah diberikan, tidak merepotkan penggunanya. Contoh lagi, obat tetes mata generik, dalam kemasan satu botol untuk dipakai berulang. Sedang merk dagangnya bisa dibuat dalam kemasan sekali pakai, untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan perubahan isi cairan. Contoh-contoh tersebut, adalah yang sehari-hari kita temui. Sedangkan di lapangan klinik di RS, masih banyak contoh-contoh lain, namun kurang kita kenal sehari-hari.

Termasuk dalam hal ini menjawab mengapa kita masih suka mendapatkan puyer? Alasan utamanya adalah kemudahan pemberian. Memang, seharusnya semua obat diminum sesuai kemasan aslinya. Namun, memang sebagian obat terutama obat generik masih dalam kemasan dasar, seperti tablet, kaplet, di samping yang sudah berbentuk sirup dasar.

(Jadi ingat. Bahaya pertama pemberian puyer adalah risiko polifarmasinya, baru bicara soal kenapa bentuknya puyer. Yang lebih penting, kita tahu apa isi puyernya, sehingga bisa memutuskan penggunaannya. Caranya, tanya-ken apa?).

Beberapa poin agar tidak salah mencari pegangan:
1. Betul sekali, bila memang memungkinkan, mengapa tidak menggunakan obat generik? Toh, zat inti terapetiknya sama. Sebaliknya, mohon juga jangan tergesa-gesa untuk menilai buruk dokternya, bila memberikan rekomendasi obat merk dagang. Yang penting, tanyakan alasannya, bila memang kita belum tahu. Setelah tahu alasannya, kita akan lebih mudah mengkonfirmasikannya, sebelum menilai "what kind of doctor he/she is" (tulus atau sekedar ngejar fulus).
2. Dengan mengetahui apa alasannya, kita akan makin mantap memutuskan: yakin menggunakan obat generik atau terpaksa menggunakan merk dagang. Yang sekarang menggunakan merk dagang, coba tanyakan termasuk pada diri sendiri, apa sih alasannya? Kalau memang alasan itu valid dan reasonable, ya tidak perlu malu atau merasa gagal. Sebaliknya kalau ternyata pakai merk dagang sekedar karena belum tahu, ya nggak masalah,
tinggal ganti strategi ganti obat generik, wong sekarang sudah tahu.
3. Agar kelihatan lebih "mantep", kita pakai istilah yang lebih pas. Apalagi kalau ngomong sama dokter, jadi kan dokternya makin yakin "oh, pasien gue satu ini makin pinter aje, belajar di mana sih".

Catatan: ketika membahas suatu obat/bahan obat generik, etika penulisannya dengan huruf kecil bila di tengah kalimat dan tidak menyebut merk dagangnya. Penyebutan merk dagang, diawali huruf kapital, dilakukan untuk pembahasan khusus tentang obat tersebut sebagai informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar